Rabu, 28 Maret 2012

Mengatasi 7 Masalah Terbesar Remaja

           Mengingat banyaknya remaja yang mengalami permasalahan, dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi masalah terbesar remaja. Judul tulisan ini memang diambil dari buku Bobbi DePorter penulis best-seller Quantum Learning yang berjudul “Mengatasi 7 Masalah Terbesar Remaja (Panduan Bagi Orangtua)”. Semoga saja tulisan singkat ini kurang lebihnya dapat membantu para remaja untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Selain mendapat referensi dari buku Bobbi DePorter, akan disertai juga buku-buku yang mendukung tentang perkembangan pada masa remaja..

Sebelum membahas tentang isi buku, kita ulas sedikit ingatan kita mengenai remaja. Apakah kalian tahu pengertian remaja? Apa sajakah tugas perkembangan remaja? Mari kita ulas sedikit tentang remaja..

Check this out…

Masa remaja adalah periode awal perkembangan transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia sekitar 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional (Santrock, 2003: 26). Remaja (adolescence) berasal dari kata adolescere dalam bahasa Latin, yang berarti bertumbuh (to grow up) atau tumbuh menjadi dewasa (to grow tomaturity). Adolescence juga dipandang sebagai tahap dimana individu melakuka adaptasi (adapt) dan penyesuaian (adjust) pada perilaku masa anak-anak kebentuk perilaku dewasa yang dapat diterima secara kultural. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).

Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988).

Adapun tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (dalam Muhammad Ali, 2008 : 10) yaitu sebagai berikut ini :

1.      Mampu menerima keadaan fisiknya.
2.      Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3.      Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
4.      Mencapai kemandirian emosional.
5.      Mencapai kemandirian ekonomi.
6.      Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
7.      Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
8.      Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
9.      Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10.  Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Dalam bukunya, penulis memaparkan 7 masalah yang menjadi masalah terbesar bagi remaja, penulis menuliskan bagaimana mengubah 7 masalah terbesar tersebut, seperti dibawah ini.

Bagaimana mengubah :

1.   Hubungan bermasalah menjadi komunikasi yang penuh percaya diri.
2.   Rasa sakit hati menjadi penghargaan diri.
3.   Citra diri negatif menjadi pemberdayaan diri.
4.   Rasa takut akan perubahan besar menjadi siap menerima perubahan.
5.   Prestasi buruk menjadi unggul di sekolah.
6.   Fokus yang lemah menjadi strategi belajar yang terorganisasi.
7.   Motivasi yang rendah menjadi pencapaian tujuan.

Dalam tulisan ini, tidak menjelaskan isi buku secara mendetail, tetapi dari ke-7 masalah remaja dalam bukunya, Bobbi DePorter menyelipkan Tips and Trick pada setiap permasalahan remaja, mungkin Tips and Trick tersebutlah yang dapat dipakai untuk menyelesaikan permasalan yang ada pada diri remaja.

TIPS AND TRICK

1.   Hubungan Bermasalah Menjadi Komunikasi yang Penuh Percaya Diri

Dalam hal ini agar terjadi komunikasi yang baik antara remaja dengan orang tua, Tips and Trick-nya yaitu sebagai berikut :

a)   Berusahalah saling memahami sudut pandang masing-masing.

b)   Mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa meremehkan dan menghakimi.

c)   Mengasah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan :

EAR :     Expression.
Attentiveness.
Restatement.

d)   Ketika bertindak menjadi pendengar, jangan pernah melakukan :

GABS :  Grabbing the glory Advising.
Belittling.
Sidestepping.

e)   Jika seseorang tidak mendengar nasihat anda jangan berikan!

f)    Luangkan waktu untuk duduk dengan anak.

g)   Tanyakan sesuatu yang jawabannya bukan sekedar “Ya” atau “Tidak”.

h)   Temukan ketertarikan yang sama.

i)     Hanya berbicara dengan maksud baik.

j)     Mengeluarkan perasaan dengan cara jernih dan positif.

k)   Jika melakukan salah lakukan permohonan maaf.

2.   Rasa Sakit Hati Menjadi Penghargaan Diri


Dalam hal ini agar terjadi penghargaan diri pada remaja, Tips and Trick-nya yaitu sebagai berikut :

a)   Jangan pernah membiarkan sebuah label melekat pada diri kita.

b)   Ingatlah bahwa meskipun kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi pada diri kita atau orang lain, kita dapat mengendalikan cara menanggapinya.

c)   Belajar untuk melepaskan kebiasaan memberi label pada orang lain.

d)   Membiasakan diri untuk berasumsi bahwa si pemberi komentar negatif yang sedang bermasalah, bukan diri kita.

e)   Kesuksesan bukan berarti tidak gagal.

3.   Citra Diri Negatif Menjadi Pemberdayaan Diri


Dalam hal ini agar terjadi penghargaan diri pada remaja, Tips and Trick-nya yaitu sebagai berikut :

a)   Biarkan anak bebas menjadi diri mereka apa adanya.

b)  Jika kita ingin mengembangkan diri, mencoba hal-hal baru dan menemukan siapa diri kita sesungguhnya, kita harus melepaskan citra diri kita dan melangkah keluar dari zona nyaman. Melangkah keluar dari zona nyaman berarti menangkap momen yang ada dan meraih petualangan yang ditawarkan oleh waktu sekarang.

Maxwell Maltz (1996) dalam bukunya Kekuatan Ajaib Psikologi Citra Diri menyebutkan bahwa “Citra diri terpendam yang dimiliki setiap orang adalah penyebab utama keberhasilan atau kegagalannya dalam hidup. Citra diri ini mengontrol pikiran sebagaimana pikiran mengontrol denyut jantung. Mengubah citra diri terpendam untuk mengejar sukses adalah mengubah hidup anda”.

4.   Rasa Takut Akan Perubahan Besar Menjadi Siap Menerima Perubahan


Dalam hal ini agar siap menerima perubahan, remaja dan orang tua harus bekerja sama, Tips and Trick-nya yaitu sebagai berikut :

a)   Kita dapat mengendalikan sepenuhnya cara berpikir kita tentang apa yang terjadi.

b) Orang tua meyakinkan anak-anak mereka bahwa orang tua akan selalu siap mendengarkan pembicaraan anaknya.

c)   Melakukan pembicaraan terbuka.

d)   Selalu bercerita jika ada masalah.

e)   Menulis juga solusi yang baik.

f)    Amarah tidak akan hilang sampai kita memutuskan untuk memaafkan.

g)   Bersikap fleksibel.

5.   Prestasi Buruk Menjadi Unggul di Sekolah


Dalam hal ini agar remaja dapat unggul di sekolah, Tips and Trick-nya yaitu sebagai berikut :

a)  Gunakan energi dari kesuksesan kita sebelumnya untuk melesatkan diri kita menuju keberhasilan-keberhasilan berikutnya.

b)   Camkan prinsip abjad ABC berikut :

A = Attitude (Sikap)
B = Belief (Keyakinan)
C = Commitment (Komitmen)

c)   Kenali gaya belajar kita.

d) Jadikan kegiatan mencatat pelajaran bukan sekedar merekam serangkaian fakta tetapi juga sebagai pengalaman interaktif.

e)   Kita belajar lebih baik pada awal dan akhir sesi belajar.

6.   Fokus yang Lemah Menjadi Strategi Belajar yang Terorganisasi


Dalam hal ini agar remaja dapat memiliki strategi belajar yang terorganisasi, Tips and Trick-nya yaitu sebagai berikut :

a)   Ketika seseorang mulai merasa kehilangan konsentrasi, ia harus mengembalikan diri ke momen saat ini.

b)   Kuatkan AMBAK (Apa Manfaatnya BAgiKu?).

c)  Manfaatkan keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih anak-anak remaja itu sebelumnya untuk mendorong mereka meraih kesuksesan-kesuksesan berikutnya.

d)   Menjaga diri untuk tetap bersikap penuh minat secara otomatis akan membuat kita lebih fokus.

e)   Ubah postur tubuh untuk meningkatkan daya konsentrasi. Lakukan :

SLANT : Sit-up.
 Lean forward.
 Ask.
 Nod your head
 Talk to the teacher.

7.   Motivasi yang Rendah Menjadi Pencapaian Tujuan



Dalam hal ini agar remaja dapat mencapai tujuan, Tips and Trick-nya yaitu sebagai berikut :

a)   Anak muda dengan motivasi diri rendah cenderung menutup diri, karena kurangnya pengetahuan tentang diri mereka sendiri. Salah satu cara pengenalan diri sendiri yaitu denga menulis: “Aku adalah……“

b)   Tentukan tujuan-tujuan yang ingin diraih, pilah-pilah tujuan dan susun rencana aksi yang spesifik.

Bagaimana memahami para remaja ini? Bagaimana orangtua menjajari langkah mereka jika tidak mau tertinggal? Haruskah remaja mempelajari hidup dengan cara yang sulit, bergulat dengan proses coba-coba?

Ada cara memberdayakan kaum muda untuk memegang kendali atas hidup mereka. Berdasarkan pengalaman para remaja dan fasilitator di SuperCamp, sebuah kamp pelatihan yang mengemas program dinamis berisi penemuan-diri dan peningkatan keterampilan hidup, Bobbi DePorter mengajak remaja dan orangtua mengubah cara pandang dan sikap untuk menciptakan lingkungan yang positif. Tak hanya itu, dengan memahami para remaja, Bobbi pun berbagi berbagai hal tentang remaja dari sudut pandang remaja itu sendiri dengan 8 Kunci Keunggulan, bagaimana :

1.   Hidup dalam Integritas : Menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai yang dijunjung.
2.   Kegagalan Mengarah pada Kesuksesan : Memandang kegagalan untuk belajar.
3.   Bicara dengan Maksud Baik : Positif, jujur, dan komunikasi secara langsung.
4.   Memanfaatkan “Inilah Saatnya!” : Melakukan yg terbaik pada setiap momen.
5.   Berkomitmen : Melakukan yang harus dilakukan.
6.   Mengambil Kendali Sendiri : Bersikap penuh tanggung jawab.
7.   Fleksibel : Bersedia berubah untuk mencapai hasil yang  diinginkan.
8.   Seimbang : Menjalani hidup penuh makna yang selaras antara pikiran, tubuh, dan semangat.

Dengan demikian, masa remaja yang cukup singkat ini, bisa jadi masa yang menyenangkan, penuh gairah positif untuk menyongsong masa depan..

Nah.. Itulah cara Mengatasi 7 Masalah Terbesar Remaja. Mungkin untuk mengetahui penjelasan yang lebih jelasnya, dapat membaca buku Bobbi DePorter berjudul “Mengatasi 7 Masalah Terbesar Remaja (Panduan Bagi Orangtua)”. Untuk tulisan ini, kurang lebihnya mohon dimaklumi. Semoga bermanfaat untuk para pembaca..
  

*Vinni. Febrina*


Referensi :

Ali, M., dan Asrori, M. (2010). Psikologi remaja: perkembangan peserta didik. Jakarta: Bumi Aksara.

DePorter, Bobbi. (2011). Mengatasi 7 masalah terbesar remaja: panduan bagi orangtua. Bandung: Kaifa.

Maltz, Maxwell. (1996). Kekuatan ajaib psikologi citra diri. Jakarta: Mitra Utama.

Papalia., Olds., & Feldman. (2009). Human development. Jakarta: Salemba Humanika.


1 komentar: