Senin, 26 Maret 2012

MY LIFE IS YOURS? OH.. NO!!

My life is my life, your life is your life..

Apakah pernah terfikir di benakmu jika ada orang yang mengatur hidupmu, layaknya ia memilliki hidupmu..?  

Apakah yang ada dalam benakmu jika ada orang yang terlalu ingin menguasai hidupmu dan tidak memberi kebebasan dalam hidupmu..?



Tentunya kedua pertanyaan tersebut sangat membuat jengkel dan membuat kita bertanya, apakah ada orang yang melakukan hal tersebut? Pasti saja ada orang yang melakukan hal tersebut, mungkin orang tua, teman, pacar dan orang-orang terdekat lainnya. Dalam hal ini, semua orang memiliki hak untuk hidup bebas, tanpa ada kekangan. Tetapi tentu saja bebas yang memiliki aturan. Karena yang berkuasa penuh atas diri kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Mungkin orang lain bisa membantu memberi masukan yang positif atau yang lainnya, tetapi tetap saja yang memegang kuasa penuh adalah diri kita sendiri. Dalam pembahasan ini akan lebih menekankan pada larangan yang dilakukakan oleh pacar, untuk pembahasan orang tua dan teman mungkin akan dibahas secara singkat..


Pertama, kita akan membahas orang tua..

            Orang tua tentu boleh melarang kita apabila kita melakukan hal yang tidak baik. Orang tua juga pasti tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya. Larangan-larangan yang mereka buat semata-mata karena meraka menyayangi kalian, seperti aturan-aturan lumrah yang digunakan kebanyakan orang tua, anak perempuan tidak boleh keluar rumah diatas jam 12 malam dengan alasan yang tidak jelas, larangan tidak menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting dan lain sebagainya..

Wajar saja orang tua melarang kita akan hal tersebut, karena hal itu dapat merugikan diri kita. Tapi, apakah orang tua akan melarang kita untuk melakukan hal yang baik? Tentu tidak, bukan? Orang tua saja sebenarnya tidak memiliki hak penuh untuk mengatur hidup kita, apalagi orang lain, seperti pacar ataupun teman..

Kedua, kita akan membahas teman..

Walaupun kita sudah berteman dengan si A sudah bertahun-tahun, apakah temanmu berhak mengatur hidupmu? Tentu saja tidak bisa teman kita mengatur hidup kita dan terlalu mau tahu urusan pribadi kita. Dalam beberapa pertanyaan yang saya ajukan kepada teman-teman saya, mereka memiliki problem dengan hubungan pertemanannya karena beberapa hal, seperti terlalu membatasi berteman dengan teman yang lain, membatasi apakah boleh memiliki pacar atau tidak, membatasi waktu bermain kamu dengan teman yang lain dan lain sebagainya..

Sangat tidak nyaman sekali berteman dengan orang seperti itu. Sebagai teman yang baik, seharusnya tidak mengekang seperti itu. Boleh saja melarang, tapi melarang teman melakukan hal yang tidak benar. Buatlah temanmu nyaman berada di dekatmu, nyaman curhat denganmu, dan nyaman bermain denganmu. Pasti temanmu akan sayang denganmu apabila kamu pengertian dengannya dan pertemananmu akan berjalan dengan baik.. :)

 Ketiga, kita akan membahas pacar..

Menurut pendapat banyak orang, pacaran adalah untuk saling menyayangi, memberi support, saling perhatian dan pengertian. Tapi ada saja orang-orang yang merusak makna dari pacaran itu sendiri, yaitu dengan mengekang dan mengatur secara berlebihan. Pacar yang baik tidak akan membatasi kebebasan yang dimiliki pasangannya. Pacar yang baik tidak akan mementingkan diri sendiri, dan pacar yang baik tidak akan memaksakan kehendak untuk kepuasan diri sendiri. Pacar yang baik selalu mendukung apa saja yang dilakukan pasangannya selagi itu benar. Pacar yang baik selalu memikirkan perasaan pasangannya, dan pacar yang baik selalu membuat pasangannya nyaman berada di sisinya..

Apakah dengan adanya status "PACAR" pasangan kita bebas mengatur hidup kita, mengekang, memperlakukan kita tidak baik, memarahi, atau yang lainnya..? Tentu tidak!


Dalam beberapa pertanyaan yang saya ajukan kepada teman-teman saya, mereka memiliki problem dengan hubungan berpacarannya karena beberapa hal berikut :

*Hanya boleh bepergian dengannya saja.
*Tidak boleh berkomunikasi (sms atau telefon) dengan teman laki-laki dengan alasan apapun.
*Tidak boleh menyimpan nomer telefon laki-laki manapun di handphone kita.
*Selalu curiga dalam semua aktivitas yang kita lakukan.
*Selalu marah secara berlebihan walaupun karena masalah kecil.
*Tidak mau disalahkan, padahal sudah terbukti salah.
*Melarang kita bermain dengan teman, sedangkan ia bebas kemanapun ia mau.
*Harus izin kemanapun kita pergi, tapi belum tentu di izinkan.
*Membatasi waktu saat kita pergi, dan akan marah apabila melewati jam yang ditentukan.
*Tidak pernah mendengarkan dan mempertimbangkan alasan apapun yang kita ajukan.
*Tidak boleh menyalurkan hobby kita.
*Tidak boleh melakukan sesuatu yang kita sukai.
*Cemburu yang berlebihan. 


Coba rasakan, apakah nyaman menjalani suatu hubungan dengan penuh kekangan, aturan dan ketidakpengertian seperti itu? Sangat tidak nyaman sekali tentunya. Maka dari itu, jangan jadikan alasan, karena kita sangat menyayangi pasangan kita, jadi kita mau saja diatur-atur dan dikekang. Itu pemikiran yang salah sekali!

Banyak hal yang harus kita lakukan untuk memajukan diri kita dengan hal-hal yang positif. Kalau kita menerima saja untuk dikekang dan diatur, berarti kita siap untuk menjadi orang yang TIDAK BERKEMBANG, karena kita hanya menuruti apa yang ia katakan saja, tanpa memikirkan apa saja yang bisa kita lakukan untuk masa depan kita..

Kita masih muda, berfikirlah lebih jernih lagi..
Jangan mau diperlakukan tidak adil oleh siapapun..
Hidup kita masih panjang, jangan mau dibatasi diri kita karena hal yang dapat merugikan diri kita..
Lakukanlah apa yang terbaik dalam hidupmu, jangan sampai menyesal dikemudian hari..


MY LIFE IS YOURS..? NO!!

FOR OUR BRIGHTNESS FUTURE, DO THE BEST FOR OUR LIFE!





~MY QUOTE ABOUT LOVE~

“Apabila kita MENYAYANGI seseorang, tidak perlu merasa MEMILIKINYA..
 Sama halnya dengan pasir yang kita genggam dengan SANGAT ERAT..
 Semakin erat kita menggenggamnya, maka akan JATUH BERSERAKAN pasir tersebut..
Genggamlah pasir tersebut dengan sewajarnya, dengan penuh KELEMBUTAN dan juga dengan  KASIH SAYANG yang tulus..”



Reference “Created by the author”
*Vinni Febrina*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar